Nusantara adalah Tanah yang Dijanjikan Pertama, Lalu Palestina?

Tentang Peradaban Jawa (Peradaban Sundaland) dikaitkan dengan kiprah Bani Israel, ada fakta yang menarik apabila anda berkunjung ke situs resmi Israel misalnya di Kantor Perdana Menteri Israel dan Kantor Kedutaan Besar Israel di seluruh dunia terpampang nama Ibukota Israel : JAVA TEL AVIV/JAWA TEL AVIV, dan MAHKOTA RABBI YAHUDI yang menjadi imam Sinagog pake gambar RUMAH JOGLO JAWA. 

Dengan demikian apakah Bani Israel merasa menjadi keturunan Jawa? Yang disebut Sundaland adalah seluruh Etnik Nusantara yang dulunya penghuni Benua Atlantis sebelum dikirim banjir besar oleh Allah SWT, setelah banjir besar benua ini pecah menjadi 17.000 pulau yang sekarang disebut Indonesia, hanya beberapa etnik yang masih tersisa, selebihnya menjadi cikal bakal bangsa-bangsa dunia antara lain bangsa India, Cina (termasuk Jepang ), Eropa, Israel, Arab, dan Indian. 

Dalam bahasa Jawi Kuno, arti jawa adalah moral atau akhlaq, maka dalam percakapan sehari-hari apabila dikatakan seseorang dikatakan: “ora jowo” berarti “tidak punya akhlaq atau tidak punya sopan santun”, sebutan jawa ini sejak dulunya dipakai untuk menyebut keseluruhan wilayah nusantara, penyebutan etnik-etnik sebagaimana berlaku saat ini adalah hasil taktik politik de vide et impera para penjajah. Sejak zaman Benua Atlantis, Jawa memang menjadi pusat peradaban karena dari bukti-bukti fosil manusia purba di seluruh dunia sebanyak 6 jenis fosil, 4 diantaranya ditemukan di Jawa. 

Menurut “mitologi jawa” yang telah menjadi cerita turun temurun, bahwa asal usul bangsa Jawa adalah keturunan BRAHMA DAN DEWI SARASWATI dimana salah satu keturunannya yang sangat terkenal dikalangan Guru Hindustan (India) dan Guru Budha (Cina) adalah Bethara Guru Janabadra yang mengajarkan “ILMU KEJAWEN”. Sejatinya “Ilmu Kejawen” adalah “Ilmu Akhlaq” yang diajarkan Nabi Ibrahim AS yang disebut dalam Alqur’an “Millatu Ibrahim” dan disempurnakan oleh Nabi Muhammad SAW dalam wujud Alqur’an dengan “BAHASA ASLI (ARAB)”, dengan pernyataannya “tidaklah aku diutus, kecuali menyempurnakan akhlaq”. 

Dalam buku kisah perjalanan Guru Hindustan di India maupun Guru Budha di Cina, mereka menyatakan sama-sama belajar “Ilmu Kejawen” kepada Guru Janabadra dan mengembangkan “Ilmu Kejawen” ini dengan nama sesuai dengan asal mereka masing-masing, di India mereka namakan “Ajaran Hindu”, di Cina mereka namakan “Ajaran Budha”. Dalam sebuah riset terhadap kitab suci Hindu, Budha dan Alqur’an, ternyata tokoh BRAHMA sebenarnya adalah NABI IBRAHIM, sedang DEWI SARASWATI adalah DEWI SARAH yang menurunkan bangsa-bangsa selain ARAB. Bukti lain bahwa Ajaran Budha berasal dari Jawa adalah adanya prasasti yang ditemukan di Candi-Candi Budha di Thailand maupun Kamboja yang menyatakan bahwa candi-candi tersebut dibangun dengan mendatangkan arsitek dan tukang-tukang dari Jawa, karena memang waktu itu orang Jawa dikenal sebagai bangsa tukang yang telah berhasil membangun “CANDI BOROBUDUR” sebagai salah satu keajaiban dunia. 

Ternyata berdasarkan hasil riset Lembaga Studi Islam dan Kepurbakalaan yang dipimpin oleh KH. Fahmi Basya, dosen Matematika Islam UIN Syarif Hidayatullah, bahwa sebenarnya “CANDI BOROBUDUR” adalah bangunan yang dibangun oleh “TENTARA NABI SULAIMAN” termasuk didalamnya dari kalangan bangsa Jin dan Setan yang disebut dalam Alqur’an sebagai “ARSY RATU SABA”, sejatinya QUEEN OF SABA atau “RATU BALQIS” adalah “RATU BOKO” yang sangat terkenal dikalangan masyarakat Jawa, sementara patung-patung di Candi Borobudur yang selama ini dikenal sebagai patung Budha, sejatinya adalah patung model bidadara dalam sorga yang menjadikan Nabi Sulaiman sebagai model dan berambut keriting. Dalam literatur Bani Israel dan Barat, bangsa Yahudi dikenal sebagai bangsa tukang dan berambut keriting, tetapi faktanya justru Suku Jawa yang menjadi bangsa tukang dan berambut keriting (perhatikan patung Nabi Sulaiman di Candi Borobudur). 

Hasil riset tersebut juga menyimpulkan bahwa “SUKU JAWA” disebut juga sebagai “BANI LUKMAN” karena menurut karakternya suku tersebut sesuai dengan ajaran-ajaran LUKMANUL HAKIM sebagaimana tertera dalam Alqur’an. Perlu diketahui bahwa satu-satunya nya nabi yang termaktub dalam Alqur’an, yang menggunakan nama depan SU hanya Nabi Sulaiman dan negeri yang beliau wariskan ternyata diperintah oleh keturunannya yang juga bernama depan SU yaitu Sukarno, Suharto, dan Susilo serta meninggalkan negeri bernama SLEMAN di Jawa Tengah. Nabi Sulaiman mewarisi kerajaan dari Nabi Daud yang dikatakan didalam Alqur’an dijadikan Khalifah di Bumi ( menjadi Penguasa Dunia dengan Benua Atlantis sebagai Pusat Peradabannya), Nabi Daud juga dikatakan raja yang mampu menaklukkan besi (membuat senjata dan gamelan dengan tangan, beliau juga bersuara merdu) dan juga menaklukkan gunung hingga dikenal sebagai Raja Gunung. Di Nusantara ini yang dikenal sebagai Raja Gunung adalah “SYAILENDRA” , menurut Dr. Daoed Yoesoef nama Syailendra berasal dari kata saila dan indra, saila = gunung dan indra = raja. 

Jadi sebenarnya Bani Israel yang sekarang menjajah Palestina bukan keturunan Israel asli yang hanya terdiri 12 suku, tapi mereka menamakan diri suku ke 13 yaitu Suku Khazar (yang asalnya dari Asia Tengah) hasil perkawinan campur Bani Israel yang mengalami diaspora dengan penduduk lokal, posisi suku Khazar ini mayoritas di seluruh dunia. Sedang Yahudi asli Telah menghilang yang dikenal sebagai suku-suku yang hilang "The Lost Tribes" yang mana mereka pergi ke Timur dan banyak yang menuju ke “THE PROMISED LAND” yaitu Indonesia. 

Mengapa saya berpendapat bahwa Nusantara ini adalah "TANAH ISRAEL" yang dinisbatkan pada julukan Nabi Ya'qub, arti Israel adalah "YANG DISAYANGI ALLAH" karena beliau sabar dan pengampun walau dijahati oleh kesepuluh putra-putranya. Dalam Al Qur'an dikatakan bahwa Nabi Ibrahim, Ishaq dan Ya'qub mempunyai ilmu-ilmu yang tinggi (kedigdayaan), ilmu ini kemudian diturunkan kepada Nabi Daud dan Nabi Sulaiman berupa "ZABUR". Istilah zabur dalam Alqur'an mempunyai arti "KESAKTIAN" yang secara simbolik di ekspresikan dalam bentuk "BINTANG DAUD", simbol ini banyak bertebaran dalam prinsip-prinsip arsitektural candi-candi di tanah Jawa, khususnya Candi Prambanan, Borobudur dan Istana Ratu Boko. 

Di Jawa bagian utara ada "GUNUNG MURIA" dimana nama Muria ini berasal dari kata Ibrani "MORIAH" yang artinya gunung yang disukai Allah, orang-orang zionis menyebut gunung yang berada di Israel Utara ini dengan sebutan "GUNUNG ZION", ini hanyalah klaim sepihak kaum zionis sebagai "PEMBAJAK SEJARAH" para Nabi Bani Israel. Sebagai muslim kita mesti adil terhadap anak cucu Nabi Ya'qub, boleh jadi mereka sudah menjadi muslim turun menurun seperti halnya Suku Pathan di Afganistan, Suku Kashmir di India, Suku Minangkabau dan Suku Jawa di Nusantara. 

Sebagai contoh kata "MINANGKABAU" adalah kosa kata Ibrani "BAENANG KA YAKUBU" atau Ibrani aslinya "BNAI YAKUB" yang artinya "KETURUNAN YA'QUB", panggilan "UDA" untuk kakak laki-laki berasal dari kata"YEHUDZA", nama kakak tertua 12 Suku Bani Israel, demikian pula "SUKU BATAK" yang sampai saat ini masih harus melengkapi dokumen-dokumen untuk diakui sebagai salah satu suku Israel di perantauan, komunitas mereka di Tel Aviv telah mengajukan proposal ketika "YITZAK RABIN" menjadi perdana menteri Israel. Apakah semua data ini kebetulan, atau sebuah rekayasa, atau karena kita selama ini memahami Al Qur'an dari sumber "ARAB" yang sudah mendominasi dunia Islam dalam waktu yang lama, hingga kitapun secara tidak sadar menjadi pembajak sejarah seperti halnya kaum zionis?

Wallahu Alam.

Tidak ada komentar