Tarekat Tertua Di Dunia

Tarekat Tertua adalah Tarekat Karahayuan yang dibawa oleh Nabi Nuh
Tarekat Karahayuan yang dibawa oleh Nabi Nuh mempunyai sanad (sandaran) atau mata rantai ijazah (ijin) hingga ke Nabi Adam.

Tarekat adalah bagian yang tidak terpisahkan dari agama yang dibawa oleh para nabi.

Agama yang dibawa oleh para nabi terdiri dari syariat (amalan lahir) dan tarekat (amalan batin).

Untuk kembali kepada Allah tidak cukup dengan syariat saja atau tarekat saja tapi harus mensucikan lahiriah dengan amalan lahir (syariat) dan mensucikan batin dengan amalan batin (tarekat).

Bedanya para nabi itu menyebarkan syariat secara umum dan terbuka sedangkan tarekat secara khusus dan tertutup.

Untuk syariat siapapun bisa melakukannya tapi untuk tarekat hanya orang-orang yang terpanggil dan sungguh-sungguh ingin pulang atau kembali kepada Allah yang bisa melakukannya.

Setelah melakukan syariat, berikutnya adalah melakukan tarekat karena tarekat adalah jalan untuk pulang kepada Allah dari jism ke ruh ke asma ke sifat dan berakhir di zat.


Tarekat Tertua Kedua adalah Sundaniyah dan Kejawen yang dibawa oleh Nabi Ibrahim
Ketika jaman Nabi Ibrahim, tarekat karahayuan bercabang menjadi dua yaitu tarekat sundaniyah dan tarekat kejawen.

Meskipun jadi bercabang dua tapi isinya sama hanya beda penamaan dan bahasa saja.

Tarekat Sundaniyah itu hanacaraka datasawala, kalau Tarekat Kejawen itu honocoroko dotosowolo.

Perubahan penamaan dan bahasa tarekat itu seiring dengan penyebaran umat yang semakin meluas serta perubahan bahasa dan budaya setempat.

Setelah mensucikan lahiriah dengan melakukan amalan syariat, untuk pulang menuju Allah, maka berikutnya adalah mensucikan batin dengan melakukan amalan tarekat.

Setelah melakukan syariat, maka tarekat adalah satu-satunya jalan pulang menuju Allah ke dalam diri melalui martabat alam ruh, asma, sifat dan zat.

Untuk pulang jalannya adalah ke dalam diri bukan ke luar diri. Tidak akan pernah bisa pulang kalau melalui jalan ke luar diri.

Meskipun sekarang banyak sekali jumlah atau cabang tarekat tapi semua tarekat menginduk ke tarekat karahayuan.

Tidak ada komentar